[Cleopatra](0) Kata Pengantar - Rahasia Pesona Cleopatra yang Mengguncang Roma
CLEOPATRA
Dari sekian banyak wanita cantik dalam sejarah, tak ada yang meninggalkan jejak pesona sekuat Cleopatra. Kecantikannya bukan hanya sekedar wajah atau tubuh, tetapi memiliki kekuatan untuk mengubah arah sejarah. Bahkan, gelombang takdir Roma—dan pada akhirnya, takdir dunia—sempat terombang-ambing hanya karena daya tariknya.
Julius Caesar, sang penakluk besar, yang tentaranya telah menginjak-injak negeri-negeri dari tepi Sungai Canopus di Mesir hingga ke Sungai Thames di Britania, ternyata tak kuasa menahan dirinya. Ia menyerah pada daya pikat Cleopatra, seorang wanita yang tidak memiliki pasukan besar, namun memiliki senjata yang jauh lebih mematikan: kecantikan dan kharismanya.
Setelah itu, Mark Antony, jenderal besar Roma yang gagah berani, rela melepaskan segalanya demi Cleopatra. Ia mengorbankan armadanya, kekaisarannya, bahkan kehormatannya sendiri. Semua ia buang hanya untuk mengikuti Cleopatra, meski jalan itu membawa keduanya menuju kehancuran.
Pada akhirnya, ketika Cleopatra berhadapan dengan Octavius—sang penguasa dingin yang kemudian dikenal sebagai Kaisar Agustus—ia benar-benar dilucuti dari segala pesonanya. Bagi Octavius, Cleopatra bukan lagi wanita memikat, melainkan sekadar trofi yang akan dipamerkan dalam prosesi kemenangannya di Roma.
Cleopatra sadar, tubuhnya yang selama ini dianggap tak tertandingi kini hanya dilihat dengan mata dingin seorang pemenang. Dan itulah aib terbesar bagi seorang ratu yang begitu diagungkan. Namun, ia memilih jalan yang tak diduga. Seekor ular kecil, yang disebutnya “ular ramah,” menjadi penyelamat. Dengan racunnya, Cleopatra menutup hidupnya, menghindari kehinaan terakhir, dan selamanya dikenang sebagai ratu yang memilih kematian terhormat dibandingkan hidup dalam aib.

Komentar
Posting Komentar