Postingan

Selamat Datang di CeritaSejarah

Gambar
Selamat Datang di CeritaSejarah Blog ini saya buat untuk Anda yang tertarik menelusuri kembali kisah-kisah dari masa lalu. Di sini, Anda akan menemukan cerita sejarah dari berbagai zaman dan tempat—dari dunia kuno seperti Mesir, Romawi, dan Yunani, hingga abad pertengahan dan era yang sering kali luput dari perhatian. Cerita-cerita dalam blog ini saya adaptasi dari sumber-sumber klasik, terutama buku-buku domain publik karya sejarawan masa lalu. Tentu dengan bahasa yang sudah disederhanakan agar nyaman dibaca, tanpa mengubah inti kisahnya. Beberapa konten akan disajikan secara berseri, jadi Anda bisa mengikuti setiap bab layaknya membaca novel sejarah. Jangan khawatir, setiap postingan akan diberi label dan indeks agar mudah diikuti. Apa yang Bisa Anda Temukan di Sini: - Kisah raja dan ratu yang legendaris - Perang-perang besar yang mengubah dunia - Tokoh-tokoh sejarah yang jarang dibahas - Kutipan langsung dari buku sejarah kuno Mengapa Cerita Sejarah Penting?   Karena masa l...

[Jewish War](1.28) Intrik Keluarga Herodes: Kebencian pada Antipater dan Pernikahan Berdarah

Gambar
  Kebencian besar menimpa Antipater dari seluruh bangsa Yahudi. Walau ia sudah memiliki hak yang hampir tak terbantahkan atas tahta, rakyat tahu—dialah yang selama ini menebar fitnah yang mengakibatkan kematian saudara-saudaranya. Namun, Antipater kini mulai diliputi rasa takut yang sangat besar. Ia melihat anak-anak dari saudara-saudaranya yang terbunuh tumbuh dewasa. Dari Aleksander, lahirlah dua putra dari Glaphyra: Tigranes dan Aleksander. Dari Aristobulus, ada Herodes, Agripa, dan Aristobulus—juga putri-putri, Herodias dan Mariamne, semuanya dari Bernike, putri Salome. Herodes, setelah membunuh Aleksander, sempat mengirim Glaphyra kembali ke Kapadokia dengan harta bawaannya. Ia menikahkan Bernike, putri Aristobulus, dengan paman Antipater dari pihak ibu. Dan menariknya, Antipater sendiri yang merancang perjodohan itu, demi mendamaikan perselisihannya dengan Glaphyra. Antipater juga meraih simpati Pheroras, bahkan teman-teman Caesar di Roma, dengan hadiah-hadiah mahal. Uang pu...

[Jewish War](1.27) Kematian Tragis Alexander dan Aristobulus

Gambar
  Ketegangan di istana Herodes kembali memuncak. Salome, yang selama ini tak henti-hentinya menabur api kebencian, kini memanaskan hati sang raja terhadap kedua putranya sendiri, Alexander dan Aristobulus. Ia berpesan kepada Aristobulus bahwa dirinya pun berada dalam bahaya yang sama, bahkan mengaku raja sedang merencanakan kematiannya. Salome menuduh, bahwa saat dulu ia pernah mencoba menikah dengan Sylleus dari Arab, Aristobulus telah membocorkan rahasia besar kerajaan kepada musuh. Ucapan itu menjadi badai terakhir yang menenggelamkan nasib kedua pangeran. Salome pun bergegas menghadap Herodes, melaporkan semua ini. Herodes, yang sudah terlanjur terbakar amarah, segera memerintahkan kedua putranya dibelenggu, dan dipisahkan satu sama lain. Ia mengutus Volumnius, jenderal pasukannya, bersama sahabatnya Olympus, untuk berlayar ke Roma membawa surat kepada Kaisar. Begitu tiba di Roma, Kaisar menanggapi dengan hati gelisah. Ia tak mau merampas hak seorang ayah untuk menghukum anak-a...

[Jewish War](1.26) Bagaimana Eurycles Menjerumuskan Putra-Putra Mariamne, dan Bagaimana Pembelaan Euaratus dari Cos Gagal Menyelamatkan Mereka

Gambar
  Tak lama setelah rekonsiliasi yang susah payah antara Herodes dan putranya, Alexander, datanglah seorang tamu baru ke Yudea. Namanya Eurycles , seorang pria asal Lacedemonia (Sparta), yang liciknya jauh melebihi intrik Archelaus. Ia bukan hanya membatalkan perdamaian yang telah susah payah dibangun, tetapi juga menjadikannya pintu menuju kehancuran Alexander. Eurycles ini sebenarnya seorang bangsawan Yunani, namun begitu korup dan rakus, sehingga ia rela meninggalkan negerinya demi hidup di bawah lindungan seorang raja—asal uangnya mengalir. Yunani tak lagi sanggup membiayai gaya hidup mewahnya. Dengan membawa hadiah-hadiah indah, Eurycles menjebak Herodes. Hadiah itu hanyalah umpan: setiap pemberian segera ia balas dengan permintaan yang jauh lebih besar. Namun bagi Eurycles, hadiah hanyalah langkah awal—tujuannya adalah menyelam ke dalam istana, meracuni darah keluarga kerajaan, dan menanam bibit perpecahan. Ia memuji Herodes tanpa henti, pandai bicara, dan tahu benar titik lem...

[Jewish War](1.25) Arkhelaus, Sang Penengah yang Menyelamatkan Alexander dan Pheroras

Gambar
  Alexander, putra Herodes, merasa mustahil membujuk ayahnya bahwa ia tidak bersalah. Ia pun memutuskan menghadapi nasib buruk itu, seberapa pun parahnya. Dengan penuh emosi, Alexander menulis empat kitab berisi tuduhan terhadap musuh-musuhnya. Di dalamnya, ia mengaku pernah terlibat dalam komplotan—namun menegaskan bahwa banyak orang istana juga ikut terlibat, terutama Pheroras dan Salome. Bahkan, ia menulis bahwa Salome pernah memaksanya tidur bersamanya di malam hari, entah ia mau atau tidak. Kitab-kitab itu sampai ke tangan Herodes, dan membuat gempar istana. Saat situasi memanas, Arkhelaus datang tergesa-gesa ke Yudea. Ia takut atas keselamatan menantunya—yaitu Alexander—dan putrinya sendiri. Dengan kepandaian diplomasi, Arkhelaus berusaha mencegah Herodes mengeksekusi ancamannya.  Di hadapan sang raja, Arkhelaus berseru lantang,  “ Di mana menantuku yang malang ini? Di mana kepala yang katanya ingin membunuh ayahnya? Aku ingin merobeknya dengan tanganku sendiri! Dan...

[Jewish War](1.24) Antipater, Fitnah, dan Badai Istana Herodes

Gambar
  Pertengkaran di antara saudara-saudara itu belum juga reda. Alexander dan Aristobulus terus merasa sedih dan tersingkir sejak Herodes memberikan hak istimewa anak sulung kepada Antipater. Sebaliknya, Antipater menyimpan amarah terhadap mereka, tapi wajahnya selalu manis dan kata-katanya licin. Ia pandai menyembunyikan kebencian, memancing pembicaraan, lalu mengubah setiap kata Alexander menjadi senjata untuk memfitnahnya di hadapan Herodes. Bahkan, jika Alexander bicara santai, cerita itu akan dibumbui sedemikian rupa hingga terdengar seperti rencana pemberontakan. Antipater sengaja memancingnya berbicara, agar kebohongan yang ia susun seolah memiliki dasar kebenaran. Ia menyogok teman-teman Alexander, memata-matai gerak-geriknya, lalu melaporkannya ke Herodes. Di depan Alexander ia pura-pura membela, tapi di belakang, dialah yang membuat Herodes semakin curiga—hingga sang raja mulai percaya bahwa putranya sendiri menunggu kesempatan untuk membunuhnya. Pelan tapi pasti, kasih say...

[Jewish War](1.23) Fitnah Terhadap Putra-Putra Mariamne (Antipater Diunggulkan, Tuduhan di Hadapan Kaisar, dan Rekonsiliasi yang Rapuh)

Gambar
  Putra-putra Mariamne mewarisi kebencian yang dulu dimiliki ibu mereka terhadap Herodes. Mereka tahu betul betapa kejamnya sang raja terhadap ibunya, sehingga sejak kecil mereka sudah curiga bahwa ayah mereka adalah musuh yang sesungguhnya. Perasaan ini muncul pertama kali ketika mereka masih bersekolah di Roma, tapi semakin menjadi-jadi setelah kembali ke Yudea. Saat mereka beranjak dewasa dan siap menikah, salah satu dari mereka mengambil putri bibi mereka, Salome — yang dulu adalah penuduh utama ibu mereka — sebagai istri. Sementara yang satunya menikahi putri Arkhelaus, Raja Kapadokia. Dengan keberanian berbicara dan kebencian yang tersimpan di hati, mereka mulai bersuara lantang. Musuh-musuh mereka memanfaatkan hal ini. Fitnah mulai disebarkan. Ada yang mengatakan bahwa kedua putra itu merencanakan pengkhianatan terhadap ayahnya. Bahkan, menantu Arkhelaus itu dituduh hendak melarikan diri untuk mengadu langsung kepada Kaisar. Herodes, yang sudah dicekoki fitnah-fitnah ini, mu...

[Jewish War](1.22) Pembunuhan Aristobulus dan Hyrcanus, Juga Tentang Mariamne Sang Ratu

Gambar
  Keberuntungan yang selama ini mengiringi Herodes di luar, kini membalasnya dengan badai besar di dalam rumahnya sendiri. Masalah itu bermula dari orang yang paling ia cintai—istrinya. Sebelum menjadi raja, Herodes pernah menikah dengan seorang wanita Yerusalem bernama Doris. Namun saat menjabat, ia menceraikan Doris dan menikahi Mariamne, putri Aleksander, cucu dari Aristobulus. Dari sinilah bibit kekacauan itu muncul. Tak lama setelah kembali dari Roma, Herodes mengusir Antipater—putra Doris—dari Yerusalem, demi memberi jalan bagi anak-anak Mariamne. Antipater hanya boleh datang saat perayaan besar. Kemudian, tragedi besar terjadi… Hyrcanus, kakek Mariamne, yang sebelumnya dibawa kembali dari negeri Partia, dibunuh Herodes. Alasannya? Herodes mengaku mencurigai adanya rencana pengkhianatan. Padahal, Hyrcanus tidak pernah berusaha merebut takhta. Tetapi Herodes tahu… rakyat lebih mudah menerima Hyrcanus sebagai raja dibanding dirinya. Hyrcanus sebenarnya punya kesempatan selamat....